23 Desember 2008

Memperbanyak Sayuran, Buah dan nge-Blog!

Akhir-akhir ini deadline yang ketat di kantor seringkali memforsir energi di tubuh saya dan sering kali saya pulang ke rumah dalam keadaan lemas. Sebenernya ngeri juga kalau ini saya alami dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu saya mesti cari solusi agar saya tetep fit dalam setiap pekerjaan saya di kantor.

Hasil dari browsing-browsing internet sih katanya pola makan orang kantoran itu gak beraturan klo lagi alami stress, nah klo gitu saya gak boleh membiarkan pola makan saya amburadul gara-gara stress. Akhirnya saya mencoba memasukan alternatif sayuran pada setiap makan siang saya dan setelah makan siang saya juga menambahkan buah untuk penutup, bisa dibilang saya kenyang karena makan sayur dan buah bukan karena makan nasi...hehe

Tapi ternyata metode ini cukup ampuh, setelah makan siang tenaga saya malah lebih fit dan bisa bekerja lebih cepat dan tepat dibandingkan dengan kondisi saya ketika pagi hari. Siang yang biasa terasa ngantuk jadi lebih bertenaga. Kemarin saya makan sayur lodeh, buah mangga dan buah semangka, hari ini saya makan sayur bayam dan ditutup dengan semangka. Sekarang saya ngetik dengan penuh semangat... Tapi tunggu dulu, ada lagi 1 hal yang bisa buat lemas jadi bersemangat lagi, yaitu nge-Blog... ya seperti yang saya lakuin saat ini.

Bukan cuma sekedar kebetulan aja tp dari penjelajahan om google, saya temukan fakta bahwa dengan menulis otak menjadi lebih lancar dalam berfikir dan terbukti saat ini saya cukup lancar memainkan jari saya untuk menulis apa yang sedang saya rasakan saat ini. Rupanya ini adalah sisi positif nge-Blog, otak kita lebih lancar dan gak kaku daripada 1 hari penuh ngurusin kerjaan mulu, lebih baik selingi dengan menulis... Coba deh... ^_^

Bersyukur Karena Akhirnya Stress

Pekerjaan saya di kantor baru yang bertempat di daerah slipi kali ini memang sangat menantang apabila dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan di kantor saya sebelumnya.

Disini saya harus mengembangkan aplikasi bisnis export-import dan perkapalan yang sangat ruwet ditambah lagi user yang nantinya akan menggunakan aplikasi tsb belum paham benar bagaimana seharusnya aplikasi ini bekerja. Kenapa bisa begitu? ya, karena aplikasi ini dibuat untuk bisnis terbaru perusahaan saya, jadi bisa dibilang nyawa dari bisnis terbaru perusahaan saya bergantung pada aplikasi ini...hehe menurut saya sih ini cukup membanggakan.

Sebelum bekerja disini saya bekerja sebagai web developer yang kerjaan sehariannya 'cuma' membuat web yang mungkin tantangannya gak begitu kerasa karena saya sudah sering banget buat web, dan ada rasa iri aja sama temen-temen yang udah kerja di vendor dan mereka sering cerita ttg pekerjaan-pekerjaan mereka yang skoop-nya luas dan proses bisnisnya juga menantang. Akhirnya rasa iri itu terjawab sudah, setelah saya resign dan masuk ke lingkungan baru ini, saya dihadapkan pada satu proses bisnis yang njelimet, hampir gak kebayang ada aplikasi yang mesti memperhitungkan segala aspek kejadian pada lapangan.

Dari satu module sederhana, ada pertanyaan kecil yang sederhana lalu berakibat dengan penambahan fasilitas yang tidak sederhana pada module tersebut dan kejadian spt ini wajar saja di pengembangan aplikasi saya saat ini. Saya merasa cukup bangga pada diri sendiri karena dari 4 module utama saya kebagian 2 module dimana saya mengerjakan inti dari 2 module tersebut, artinya kontribusi saya disini cukup besar, Alhamdulillah.

Saya pernah baca suatu pepatah, "suatu pekerjaan kalau tidak membuat anda jengkel dan pusing maka anda bisa dikatakan belum bekerja alis pengangguran". Akhirnya saya bener-bener mengalaminya, saat ini saya cukup stress dengan deadline yang ketat dan proses bisnis yg belum fix (masih meraba-raba) namun saya sangat menikmatinya karena ini adalah modal yang bagus untuk saya dapat berkembang lebih baik lagi. Bersyukurlah untuk anda yang mengalami stress di pekerjaan anda...hehe

10 Oktober 2008

Berjalan Dengan Tegap

Malam ini tiba-tiba saya teringat kembali ada kenangan masa kecil saya dimana saya selalu dimarahi oleh ayah saya ketika beliau melihat cara saya berjalan.
“Cowok tuh klo jalan jangan loyo...jalan yang tegap...yang gagah!!!” itulah sekilas omelan ayah saya kepada saya yang kala itu menginjak usia SMP kelas 3 dan sejak saat itu sampai saya SMA dia selalu komplain dengan cara saya berjalan.
Akhirnya sekarang saya paham betul makna dari nasihat ayah saya, ternyata beliau telah mengajarkan dasar-dasar bersikap sebagai seorang Lelaki. Ya, seorang lelaki harus berjalan dengan tegap. Ada 3 hal penting yang mendasari cara bersikap seperti itu menurut saya, yaitu:
  • Berjalanlah yang tegap, jangan biarkan kau terlihat lemah di depan orang lain.
  • Berjalanlah yang tegap, jangan biarkan orang lain meremehkan dirimu.
  • Berjalanlah yang tegap, jangan biarkan dirimu tidak menghargai dirimu sendiri.
  • Berjalanlah yang tegap, tunjukkan pada dunia bahwa kau adalah Lelaki yang kuat.
Itulah sekilas makna positif dari berjalan dengan tegap, mungkin ada kalanya anak laki-laki saya di masa depan akan saya nasihati juga seperti itu, karena memang benar, seorang lelaki harus Berjalan Dengan Tegap. Apa anda juga sependapat seperti saya?

05 Oktober 2008

Mudik Cerdas

Akhirnya lebaran berlalu juga dan sekarang saatnya menjalani aktifitas sehari-hari. Rasanya lebaran kemarin utk saya berlalu begitu cepat, gak kayak lebaran-lebaran sebelumnya karena di kampung halaman (bandung + garut) waktu saya cukup singkat.
Bicara soal pulang kampung, pasti ada 1 hal yang menjadi brand...yaitu macet. Setiap orang yang mudik pasti pernah merasakan macet, namun dari 3 tahun belakangan keluarga saya termasuk beruntung karena tidak harus mengalami macet ketika mudik maupun balik ke jakarta. Sebenarnya gak bisa dibilang beruntung sih tapi kami cukup cerdas mensiasati kemacetan.
3 tahun belakangan kami selalu mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampung halaman pada H+1 dini hari, sekitar jam 3 sebelum subuh kami sudah berangkat, alhasil kami tidak menemukan kemacetan di jalan, dan waktu tempuh dari jakarta ke bandung yang biasanya mencapai 5 jam sekarang menjadi 3 jam kurang.
Setiap lebaran saya dan keluarga juga meneruskan perjalanan ke garut tempat buyut saya tinggal, dan jika ingin ke garut harus melalui jalur legenda yaitu....NAGREK.... setiap tahun nagrek selalu diberitakan macet total. Tapi tidak untuk keluarga saya, 3 tahun belakangan nagrek dilalui dengan mudahnya...rahasianya ya sama...berangkat pagi2 buta.
Sekarang tinggal pilih mau berangkat santai dan terkena macet atau berangkat sedini mungkin dan lancar sampai ke tujuan??

09 September 2008

Kawasan Elit Yang Menjanjikan “Kemewahan Hidup”

Saat ini saya bekerja di daerah jln. Jend Sudirman, sebuah kawasan perkantoran elit dimana gedung-gedung pencakar langit yang menghiasi daerah tersebut dijadikan tempat perkantoran untuk perusahaan-perusahaan yang bisnisnya sudah berkembang dan tidak tanggung-tanggung dalam berinvestasi. Sudirman adalah salah satu daerah segitiga emas di Jakarta yang banyak diincar oleh para pencari kerja agar dapat mencicipi menjadi menjadi salah satu karyawan perusahaan-perusahaan disana.

Awalnya saya cukup bangga dapat bekerja di sudirman, jika saya bertemu saudara ataupun bertemu dengan kawan lama dan mereka menanyakan dimana saya bekerja, dengan cukup mengatakan kata “sudirman” dan reaksi mereka hampir sama, sedikit berdecak kagum dengan profesi saya. Namun benar apa kata pepatah, “Tidak semua hal di dunia itu manis” (entah pepatah dari mana… ^_^), dan saya bersama rekan-rekan satu kantor saya juga mengalami apa yang dikatakan pepatah tersebut.

Hari pertama kita bekerja (setelah kantor saya pindah dari Jl. Rasuna Said ke Sudirman) awalnya berjalan biasa saja sampai akhirnya ketika pulang kantor kami sama-sama mengerutkan dahi karena melihat tiket tagihan parkir motor yang hampir 3x lipat tagihan parkir di kantor lama. Jika dihitung-hitung 1 hari kami harus menghabiskan Rp 12.000 maka dalam 22 hari bekerja kami bisa keteteran.

Sebenarnya permasalahan parkir bisa diatasi apabila perusahaan dapat membackup pengeluaran parkir tiap karyawannya, namun dapat anda bayangkan untuk mengurus berlangganan 1 orang karyawan saja bisa menghabiskan sekitar 180.000 sebulan. Apalagi jika karyawan yang membutuhkan lahan parkir lebih dari 30 orang. Tentunya perhitungan parkir ini harus dihitung matang-matang sebagai pengeluaran yang cukup besar untuk perusahaan dan sayangnya perusahaan saya tidak dapat meng-handle biaya tersebut.haha…nasib.

Akhirnya kami pun memutuskan untuk mencari parkiran yang lebih murah dan terjangkau agar pengeluaran bisa ditekan seminim mungkin (biar bisa buat nabung dan belanja kali ya….:D), dan dapatlah 2 alternatif parkir dimana perhitungan 1 jam adalah Rp 500 dan yang satunya lagi 1 hari Rp 3.000, namun dengan catatan setelah parkir motor kita harus berjalan diatas 100 meter untuk mencapai kantor kita, cukup jauh kan.

Kita lewatkan masalah parkir, lalu faktor kedua adalah tempat makan, di daerah sudirman (kalau kantor saya di antara karet dan setiabudi…gedung sona topas tepatnya) tempat makan cukup banyak namun jarak untuk mencapai tempat makan tersebut cukup jauh ditambah suasana warung-warung tempat makan itu jauh dari istilah cozy……haha. Ada tempat makan di sebelah got dengan kursi memanjang dan memaksa para konsumen berhimpitan seru. Ada 1 tempat makan yang lebih nyaman namun itu di derah warga di belakang gedung perkantoran yang tentunya jaraknya 2x lipat tempat makan amigos (agak minggir got sedikit). Kalau butuh tempat makan yang cozy dan tepat untuk rileks sejenak dari aktifitas kantor, setiap gedung menyediakan sebuah kafetaria namun harganya juga bisa anda bayangkan, 3x lipat makan di amigos.

Yang ketiga adalah jarak, jujur saja lokasi kantor saya cukup dekat bundaran senayan atau ratu plaza namun yang jadi masalah adalah, gedung itu ada di deretan seberang jalan menuju arah bundaran tamrin sehingga untuk mencapai gedung saya harus ambil jalur memutar di dukuh atas, mungkin nasib karyawan-karyawan yang kantornya sejajar dengan gedung saya juga sama, harus ambil jalur memutar yang jauh atau ada 1 jalur alternative melewati area perumahan warga di belakang jajaran gedung namun situasi yang harus dihadapi adalah jalanan yang sempit dan mobil yang melalui jalur tersebut tidak jarang menimbulkan kemacetan. Panjangnya jalur tempuh tentu mengakibatkan cost kita untuk bensin bertambah.

Memang sudirman menjanjikan sebuah kemewahan dalam suasana kerja namun juga ada faktor kemewahan yang sulit kita terima yaitu cost untuk bertahan hidup disana. Bukan maksud untuk pelit atau yang lainnya, namun seorang karyawan yang pandai dalam mengelola keuangan, dengan gaji sebesar apapun harus menekan pengeluaran seminim mungkin agar uang yang tersisa dari pendapatan bulanan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lebih penting. Jika kita (terutama orang-orang yang sedang meniti karir dari bawah) harus mengikuti “kemewahan sampingan” seperti itu tentu kedepannya tabungan pun menipis dan pendapatan kita terpaksa dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak begitu penting.

Jika perusahaan tempat anda bekerja sudah memperhitungkan ketiga faktor diatas maka anda patut bersyukur, namun jika perusahaan anda juga keteteran dalam mengatasi pengeluaran karyawannya maka pintar-pintarlah anda dalam mengatur pengeluaran anda sendiri. Kemewahan itu ada tempatnya dan kita harus jeli dalam menginvestasikan uang kita demi masa depan yang lebih baik.

Sekian sharing saya tentang situasi pekerjaan saya, semoga dapat bermanfaat dalam membantu keseharian anda sang karyawan daerah elit.

Foto From: http://arientw.blogspot.com/

Kegagalan Aksi Para Penyebar Paku

Malam itu Jakarta diguyur hujan…ciee…kayak mau mulai cerpen aja. Haha…

Dua hari sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun ini saya dan pasangan saya pergi ke sebuah mall untuk berbelanja keperluan Ramadhan dan ketika pulang saya memutuskan untuk mencuci motor di tempat jasa cuci motor karena sudah berhari-hari motor terguyur hujan dan jadi kotor.

Jalan yang saya lalui dari mall ke tempat cuci motor tersebut sekitar 2km dan kami harus menempuh komplek deplu yang sedikit gelap dan sunyi ketika malam ditambah lagi ada beberapa kondisi jalanannya yang rusak. Ada beberapa lubang di jalan yang tergenang air yang kami harus lewati dan sulit untuk dihindari karena air yang menggenang menutupi lubang.

Akhirnya sampai ke tempat cuci motor dan saya pun menunggu hingga motor saya selesai dicuci oleh salah satu karyawan tempat cuci tersebut yang kebetulan kali ini motor saya dicuci oleh seorang pria paruh baya.

Setelah selesai mencuci bapak itu memberikan kabar yang cukup mengagetkan saya dan beberapa pelanggan tempat pencucian motor tersebut. Bapak itu memperlihatkan di ban belakang motor saya ada paku menancap dan sulit dikeluarkan, tangan bapak tersebut juga sempat lecet terkena paku ketika sedang mencuci. Saya sudah berusaha mengeluarkan paku tersebut tapi tidak bisa, nampaknya paku tersebut masuk cukup dalam, anehnya ban saya tidak terdengar bocor.
Daripada di tengah jalan paku tersebut menimbulkan kerusakan pada ban saya maka saya mencari tukang tambal ban terdekat dan untunglah ada 1 tempat tambal ban di sebelah tempat cuci motor tersebut.

Akhirnya paku berhasil dicabut dan ini adalah gambar paku tersebut (tanpa rekayasa).


Saya perkirakan panjang paku tersebut mencapai 5 cm dan yang membuat takjub adalah ban dalam saya sama sekali tidak mengalami kebocoran. Paku itu menusuk secara diagonal di daerah ban luar saya, gak tau mukjizat seperti apa sehingga paku ini tidak sampai merobek ban dalam saya.

Ada 2 kemungkinan sebab paku ini bisa menusuk ban belakang motor saya.

  1. Ketika saya melewati komplek deplu dan melewati beberapa genangan air dari jalanan berlubang, ada orang-orang iseng/tukang tambal ban sekitar daerah itu yang meletakkan paku di tempat tersebut.
  2. Yang sempat terfikir tapi kalau diingat-ingat lagi tentang kejanggalan ini sepertinya alasan kedua ini lebih masuk akal. Adalah tukang cuci motor saya yang menancapkan paku tersebut di ban belakang saya. Kenapa saya bisa menduga seperti itu adalah karena mustahil ada paku seperti itu menancap di ban belakang saya dalam perjalanan sekitar 1 km dari komplek deplu sampai ke tempat cuci motor tanpa menggores atau menusuk ban dalam saya. Intinya ini praktek si tukang cuci dan tukang tambal ban di sebelah tempat usahanya agar dapat meraup keuntungan dari pelanggan yang tidak tahu apa-apa seperti saya.
Bagaimanapun kronologis paku itu bisa sampai di ban belakang saya intinya para pelaku yang mencoba jahat terhadap saya akhirnya gagal mensukseskan aksinya, dan kejadian ini memberikan pelajaran berarti untuk saya agar berhati-hati dalam melewati sebuah jalan sepi apalagi jika dalam keadaan hujan karena paku akan dapat tersembunyikan dengan rapi di genangan air. Dan awasi selalu motor anda ketika anda mempercayakan orang untuk memegang motor anda. Waspada atas aksi penebar paku di Jakarta. Terima kasih, semoga ini bisa menjadi pelajaran kita semua.

06 September 2008

Adalah ide buruk apabila programmer diperlakukan seperti ini

Programmer pada dasarnya adalah pekerja seni. Mereka mempunyai banyak kesamaan dengan pekerja seni lainnya seperti pelukis, musisi atau pemain theater. Seorang pekerja seni mempunyai idealisme yang unik pada masing-masing kepribadian. Namun ada beberapa idealisme dan sifat-sifat yang saya dapat simpulkan setelah mengenal banyak programmer dan bekerja sama dengan mereka.

Pada artikel kali ini saya ingin memfokuskan pada lingkungan kerja yang sebagian besar diinginkan programmer agar dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Lingkungan kerja yang baik untuk programmer adalah:
  1. Jauh dari kebisingan orang, artinya programmer mendambakan suasana yang tenang dan damai untuk dapat berfikir dengan baik, mungkin dengan iringan musik klasik atau musik lain yang di setel dalam volume kecil dapat menambah ke-'khusyuk'-an programmer bekerja, terutama pada masa-masa sulit programmer yaitu pada saat memecahkan suatu logika program. Kalau saya pada saat logika program tidak dalam level rumit atau cuma copy-paste script lama ke project yang baru, saya selalu mendengarkan musik hard metal spt slipknot, karena itu merupakan kesenangan tersendiri bagi saya.
    Dan adalah ide yang buruk apabila programmer ditempatkan di suasana yang bising, banyak lalu lalang orang dan banyak telepon masuk, ada orang terima telepon dengan nada yang keras dan kebisingan lainnya.
  2. Keadaan kantor/ruangan yang non-formil, masih membahas seputar suasana kantor, namun ini lebih spesifik karena kedalan formil atau non-formil tidak hanya berlaku untuk suasana kantor saja namun juga perlakuan kantor kepada programmer-programmernya. Pada awal artikel saya nyatakan bahwa programmer adalah pekerja seni, dan pekerja seni sangat jauh dari suasana formil ketika tahap pembuatan karya-nya. Coba tanya sama pelukis atau seniman lainnya apabila mereka sedang melukis atau bekerja mau gak mereka disuruh pakai pakaian rapih, rambut disisir dengan rapi dan duduk dengan manis...jawabannya....OGAH. ^_^
    Khusus untuk programmer, adalah ide yang buruk apabila programmer disuruh pakai dasi, baju kemeja harus selalu rapi, sepatu tetap dipasang di kaki, duduk yang manis dan jangan ribut. Duh, itu sama saja neraka dunia.
  3. Tempatkan programmer pada wadah yang sama, artinya programmer akan merasa senang apabila orang yang duduk di samping dia adalah orang dengan pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengannya sehingga dia bisa saling sharing dan becanda gurau ala programmer. Soalnya kadang-kadang kalau lagi pusing programmer sering ngomong-ngomong yang gak jelas dan kasian kan kalau gak ada yang tanggapin atau gak ada yang mengerti dia. Usahakan ada ruangan khusus untuk programmer web, ada ruangan khusus untuk programmer aplikasi, khusus untuk designer web dan lain-lain demi terciptanya keselarasan kerja.
    Dan adalah ide yang buruk apabila sebelah programmer ditempatkan orang marketing...kayaknya saya gak usah terusin deh... ^_^
  4. Mempunyai manager yang mengerti benar keinginan programmer, adalah hal yang sulit untuk dapat memanage sekumpulan programmer agar dapat bekerja dengan maksimal, oleh karena itu saya cukup salut dengan tokoh-tokoh manager IT di Indonesia yang mampu memanage resource programmer-nya untuk bekerja dengan baik walaupun manager tersebut background-nya buka seorang IT. Programmer mempunyai cara berfikir sendiri untuk menilai atasannya apakah baik atau tidak dengan melihat cara manager tersebut memperlakukan dirinya. Adalah tugas manager dalam mengelola project, dan seorang manager juga harus mempunyai trick khusus dalam menyalurkan ide kepada para programmer-programmernya. Cara halus adalah cara yang paling disukai oleh para programmer, maksudnya adalah sesekali manager datang ke kursi kerja programmer dan menanyakan pekerjaannya dengan nada santai. Lalu katakan sebuah ide dengan nada tidak memaksa dan gambarkanlah bahwa jika ide itu terealisasi maka karya si programmer akan makin hebat, dengan gambarana seperti itu programmer pun akan terpacu untuk merealisasikan ide manager tersebut karena dengan makin bagusnya karya si programmer akan menambah kebanggaan sendiri pada insan pekerja seni ini.
    Sekali lagi, adalah ide yang buruk apabila ketika programmer sedang berfikir keras memecahkan program, si manager lalu meminta dia datang ke ruangannya dan mendiskusikan ide manager tersebut. Ada 2 hal yang akan terjadi disini, pertama adalah program yang sedang dikerjakan akan buyar dan butuh waktu untuk kembali ke jalur konsentrasi sebelumnya, kedua adalah berkurangnya respect programmer kepada manager yang memperlakukannya seperti itu. Bagi programmer perlakuan itu dinilai ‘semena-mena’ karena manager telah mengganggu masa pencapaian kenikmatan dalam bekerja....wuih....
Demikian artikel saya tentang keinginan seorang programmer yang ingin diperlakukan dengan baik pada suasana kerja-nya, semua saya rangkum berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman rekan-rekan saya sesama programmer.

Semoga perusahaan yang membaca ini dapat berkaca diri agar dapat memaksimalkan potensi pekerjaan para programmer-nya dan bagi programmer yang membaca ini juga saya harap dapat memberikan saran dan kritikan kepada perusahaan agar lebih meningkatkan kenyamanan anda pada saat bekerja.

Ok, untuk rekan sesama programmer...ada tambahan? ^_^


Best regards, Chandra Jatnika

05 September 2008

Tips menjalani puasa untuk orang kantoran

Ramadhan tahun ini merupakan ramadhan yg cukup spesial buat saya, karena ini pertama kalinya saya menjalani rutinitas kantor selagi ramadhan. Pada tahun-tahun sebelumnya saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena pekerjaan yang saya lakukan adalah programmer freelance, sekali-kali ya saya berpanas-panasan naik motor untuk menuju tempat client tapi itu gak masalah selagi ada fee-nya.hehe :D

Tapi ternyata hari-hari pertama ramadhan kali ini terasa cukup berat bagi saya, bayangkan saja setelah sahur jam 4.25 lalu kita harus bisa berangkat kerja jam 7.30 dari rumah menuju kantor. Kalo gak cukup tidur nanti di kantor bisa kuyu gk bersemangat. Klo tidur nanti bangunnya susah dan males-malesan ke kantor.

Ternyata permasalahannya saya dapat atasi setelah mendapat beberapa masukan dari pasangan saya. Intinya seorang karyawan memang membutuhkan istirahat yang cukup untuk aktifitas kesehariannya. Jadi intinya kita harus cukup tidur.

Untuk mensiasatinya ada 2 pilihan yaitu:
1. Tidur malam dipercepat dan pagi gak usah tidur lagi.
2. Tidur malam normal tapi pagi tidur lagi.

Kalau saya milih pilihan kedua karena kalau tidur malam dipercepat saya susah untuk memjamkan mata karena terbiasa tidur malam dan hasil akhirnya sama saja, gara-gara susah tertidur kita jadi bengong di atas tempat tidur dan baru akan tidur 1-2 jam selanjutnya. Sama aja bohong kan. ^_^

Jadi keseharian sy adalah tidur jam 10, atau jam 11an. Lalu bangun jam 3.30 untuk siap-siap sahur, usahakan jam 4.10 sudah selesai menyantap sahur dan kita tinggal menunggu adzan subuh sambil menunggu sebagian makanan selesai dicerna perut kita. Lalu pada jam 5 saya tidur lagi sampai jam 7 bangun dan bersiap untuk berangkat kerja.

Ada 1 tips ampuh untuk mengatasi perasaan yang malas-malasan ketika pagi-pagi bangun dan bersiap bekerja yaitu mandi sebelum tidur di waktu subuh. Karena dengan mandi badan kita akan segar dan apabila dibawa tidur ketika bangunnya badan kita tidak dalam keadaan lemas karena pori-pori tubuh kita masih terasa segar dan pikiran kita juga fresh karena kepala sudah terbasuh air. Dan yang saya rasakan ketika bangun pagi-pagi adalah tidak ada beban harus mandi, siap-siap dll karena saya kan tinggal cuci muka dan ganti pakaian saja untuk mempersiapkan diri ke kantor. Jadi beban mandi sudah tercover dan gak usah sy pikirkan ketika bangun di pagi hari.

Sekian tips dari saya untuk rekan kantoran yang lagi adaptasi dengan aktifitas hariannya dan kewajiban ramadhan. Semoga bisa membantu...mungkin ada saran tambahan???

30 Agustus 2008

Ramadhan Lagi

Akhirnya ramadhan tiba dan saya harus banyak mempersiapkan hal sebelum puasa datang. Kali ini situasinya beda dengan ramadhan tahun lalu, saya sudah bekerja di kantor secara permanen dan tiap hari harus menjalani rutinitas.
Bagi saya ini buka sebuah beban sih...malahan ini adalah anugerah karena ibadah saya makin banyak maknanya...selain berpuasa juga berjihad dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan kantor. Semoga saja puasa kali ini dapat membawa angin sejuk untuk saya yang sedang bergairah untuk membangun masa depan saya.
Pagi ini rasanya saya malas melakukan apapun kecuali menulis sesuatu. Pagi ini termasuk hal yang jarang saya rasakan di kehidupan saya. Bersantai di hari minggu dan tidak berfikir apapun tentang pekerjaan ataupun project2 sampingan saya. Memang kadang2 seorang petarung harus beristirahat sejenak untuk mengendurkan otot2nya dan bersiap untuk dapat perang kembali.
Sudah lama saya gak ngerasain nikmatnya tidur siang di rumah, semoga hari yang saya niatkan untuk santai ini bisa saya jalani dengan lancar.
Menjelang ramadhan tiba ada baiknya kita saling memaafkan.
Mohon maaf ya atas semua kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, sungguh saya adalah seorang manusia biasa yang pasti sering berbuat kesalahan. Semoga ibadah puasa kita berjalan dengan khusyuk, lancar dan nilainya diterima oleh Allah S.W.T . Amien

01 Mei 2008

Sidang Tilang Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Hari selasa, 29 April 2008 saya dengan terpaksa harus menghadiri sidang tilang di pengadilan negeri jakarta selatan. Tepatnya 2 minggu yang lalu saya kena tilang di sebuah perempatan krn menerobos jalur busway, krn lagi gk ada duit makanya saya terima dengan ikhlas surat tilang dari pak polisi dan harus merelakan SIM saya ditahan sampai 2 minggu kedepan.

H-1 dari jadwal persidangan saya sibuk mencari artikel di blog internet tentang hal-hal yang terjadi ketika kita melakukan proses sidang tilang. Dan saya cukup dapat banyak inputan dari beberapa blog teman yang mengatakan bahwa saya harus hati – hati dengan ‘calo’ persidangan. Pada beberapa blog selalu menceritakan tentang bahayanya kita bertransaksi dengan ‘calo’ persidangan. Bisa-bisa harga denda yang dikenakan ke kita akan berlipat ganda, udah pasti rugi besar.

Karena semua blog yang saya temukan kurang update, krn diceritakan pada tahun 2007 maka kali ini akan saya ceritakan rangkaian kejadian sidang tilang pada tahun 2008 berikut biaya yang harus anda siapkan....

Saya rasa kebiasaan calo pada setiap tempat sidang serupa, kali ini ketika saya sudah berada sekitar 300 s.d 400 meter dari gedung pengadilan sudah ada beberapa orang yang memanggil-manggil saya dari pinggir jalan, “ayo mas yang mau sidang tilang-nya cepet, kesini mas”... nada yang digunakan para calo terkesan memaksa, jadi cuekin aja, jangan dimasukin ke dalam hati, mereka emang harus begitu krn ‘saingan’ mereka banyak banget.

Ketika anda sudah tiba di gedung pengadilan, maka anda akan melihat beberapa motor yang terparkir di depan pagar pengadilan, nah para pengguna motor itu sudah melakukan kesalahan krn mempercayai omongan calo yang serupa dengan kalimat ini...”mas, parkir disini aja jangan di dalam, penuh”, klo kita terus ngeyel masuk ke dalam maka mereka akan berteriak “mas, disini aja, gimana sih dibilangin gak percaya!”. Beberapa ajakan itu adalah cara mereka untuk para peserta sidang memarkir kendaraan mereka di ‘Markas’ mereka, dan ketika anda sudah selesai memarkir, pada calo akan menyerbu anda dengan gesit, 80% dari mereka memaksa, saya melihat dengan mata kepala sendiri ada 1 orang yang dikerubuti sama 6 calo, hati-hati juga dengan bawaan anda seperti dompet dan HP jangan disimpan di tempat sembarangan krn bisa saja salah 1 dari calo tersebut berniat mencopet.

Saya menerobos paksaan tempat parkir calo dengan masuk ke gedung persidangan, disana ada polisi yang memandu saya untuk memarkir motor di sebelah kanan gedung, dan ternyata masih banyak banget tempat kosong. Terbukti, omongan calo tidak sesuai fakta! Kalau kita sudah di area gedung kita tidak akan bertemu lagi dengan calo yang menggangu, tenang rasanya, sekarang tinggal cari info proses persidangan.

Hal yang perlu anda lakukan ketika sudah di dalam gedung persidangan adalah mendaftarkan diri anda sebagai peserta sidang dengan menyerahkan kartu tilang (warna pink) ke loket panitia tilang. Ketika anda menyerahkan kartu tilang, biasanya polisi di loket menyebutkan jumlah uang, nah maksud dari polisi tersebut adalah jumlah uang yang harus anda bayar kalau anda ingin menebus STNK/SIM yang ditahan tanpa menjalani sidang. Sayangnya tidak ada suatu pengumuman ato transparansi yang jelas dari jumlah uang yang disebut polisi itu. Setiap orang yang ingin langsung selesai tanpa sidang biasa dikenakan biaya 50.000, ada juga 75.000 dan 100.000. Saya gak mau beresiko membayar uang tersebut krn siapa tau kalo sidang biaya bisa kurang dari 50rb. Pada antrian di loket ada beberapa calo yang menebus STNK/SIM dari pelanggannya, inilah pekerjaan si calo, cuma nganter surat tilang ke loket apa susahnya??anda juga bisa kan?? dan gak perlu ada biaya tambahan, uang rokok utk calo/perantara tersebut. Intinya jangan kejebak dengan omongan calo yang menyatakan bahwa ngambil STNK/SIM anda di dalem gedung itu prosedurnya susah, ini adalah suatu tindak penipuan.

Setelah saya memberikan surat tilang ke loket dan dipanggil namanya saya ucapkan “saya ikut sidang pak!”, setelah itu saya mendapat kartu nomor urut, saya dapet urutan 60. Lalu saya tinggal menunggu sidang dimulai. Namanya Indonesia budaya ngaret memang sudah terbentuk dan mengakar kuat, maka ikhlaskan waktu anda sekitar 30 s.d 60 menit dari waktu yang tercantum di surat tilang anda.

Persidangan pun dimulai, setiap surat tilang yang dikumpulkan petugas dipanggil satu per satu. Urutannya longkap-longkap kok, jadi yang urutan 80 pun bisa saja jadi orang yang ke 40 dipanggil petugas, saya orang ke 20 dipanggil petugas, masing-masing peserta gak ngabisin waktu lebih dari 1 menit, singkat banget. Cuma duduk di bangku terdakwa, dibacain jumlah denda oleh hakim trus keluar deh dari ruang persidangan, gk pake lama. Di luar ruang sidang anda tinggal membayar denda di loket pembayaran.

Utk tahun 2008, perbedaan jumlah denda tidak berbeda jauh dari thn 2007, utk pelanggaran ringan (tidak patuhi rambu lalu lintas) dikenakan 25.000, jika pelanggaran krn tidak membawa SIM/STNK dikenakan 50.000, jika tidak membawa keduanya biasanya 75.000, harga berbeda 10.000 s.d 15.000 untuk pelanggaran yang dilakukan mobil. Tapi di loket biasanya anda diminta Rp 1000 utk biaya administrasi ato semacamnya...total uang yang saya keluarkan ketika menghadiri sidang tilang kemarin hanya 26.000, cukup murah daripada harga damai yang ditawarkan polisi di tengah jalan. Dan semoga saja uang itu untuk kas negara, bukan untuk kantong orang-orang di pengadilan. Saya cinta Indonesia....hehehehehehe

24 Januari 2008

BEGADANG = TIDAK PROFESSIONAL

Pagi ini saya terbangun dengan keadaan yang capek berat, terang aja capek krn tadi malam saya mesti begadang utk kejar deadline program, gak bisa nggak. Sungguh maha mulia Allah S.W.T yang masih memb erikan nikmat sehat-Nya kepada saya, padahal tadi malam saya udh berfikir negatif aja klo hari ini saya akan sakit gak karuan. Dari kemarin saya gak tidur cukup karena ada beberapa event spesial di dua hari ini, senin kekasih tercinta akan hadapin sidang skripsi yang akan menentukan hasil studinya selama 3.5thn, jadi saya ikut2an tegang deh. Trus hari ini mesti presentasi program untuk project pribadi saya, dan hari ini pula dananya cair.

Meskipun kelihatannya lancar2 aja, tapi tetep aja kejadian tadi malam saya gak bisa lupain, saya berfikir klo begadang itu gak bagus untuk badan, bener2 gak bagus. Meski profesi saya saat ini menuntut kerja cepat tapi gak semuanya mesti diselesaikan dengan cara begadang. Saya seorang programmer tapi untuk begadang saya paling anti. Kenapa? Ya karena itu menandakan ketidaksiapan seorang programmer dalam menghadapi deadline program. Klo dari awal kita tau kapan mesti diselesaikan seharusnya dari jauh2 hari programmer dapat memperhitungkan waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk mensukseskan program ini. Sistem begadang ato sistem kebut semalam ( SKS ) memang selama ini terbukti ampuh di kalangan teman2 saya yang sesama programmer, tapi tetep efek untuk badan dan stamina kita tidak baik apalagi malam itu ditemani ama rokok dan kopi, bisa kena penyakit kronis pada masa tua nantinya. Dan bukan cuma badan yang rugi, pekerjaan dan integritas kerja juga ikut dirugikan. Kenapa? Yang namanya instan tidak akan menghasilkan sesuatu yang spesial. Saya sering mengalaminya, program yang dikasih deadline 3 minggu dikerjakan dalam waktu 2 hari sebelum hari H. Apa yang terjadi justru banyak bugs dalam program itu karena saya tidak meluangkan waktu utk uji coba program. Duh klo begitu terus lama2 kualitas program2 yang saya buat tidak akan bagus dan tidak akan laku lagi pelayanan saya sebagai seorang programmer dong.

Makanya disini saya simpulkan begadang itu sungguh Tidak Professional, tidak menghargai kesehatan pribadi dan kualitas pekerjaan. Kepada para programmer yang membaca topik ini diharap kembali memikirkan tentang efek kejar tayang program atau yang disebut begadang ini, coba pikirkan matang dari jauh2 hari tentang pekerjaan anda yang terkena deadline sempit, lebih baik tidur yang cukup di malam hari, bangun subuh, bedoa kepada Allah dan mulai bekerja mengejar program, dan jangan lupa sempatkan sedikitnya 2-3 jam untuk menguji stabilitas program. Jangan andalkan sistem begadang dan sistem kebut semalam untuk menyelesaikan pekerjaan anda.

Chandra Jatnika, S.Kom ... bekerja sebagai programmer sejak 2005, begadang untuk kejar deadline sudah tidak terhitung ... banggakah saya? TIDAK!!

Thank you for reading my article....