09 September 2008

Kawasan Elit Yang Menjanjikan “Kemewahan Hidup”

Saat ini saya bekerja di daerah jln. Jend Sudirman, sebuah kawasan perkantoran elit dimana gedung-gedung pencakar langit yang menghiasi daerah tersebut dijadikan tempat perkantoran untuk perusahaan-perusahaan yang bisnisnya sudah berkembang dan tidak tanggung-tanggung dalam berinvestasi. Sudirman adalah salah satu daerah segitiga emas di Jakarta yang banyak diincar oleh para pencari kerja agar dapat mencicipi menjadi menjadi salah satu karyawan perusahaan-perusahaan disana.

Awalnya saya cukup bangga dapat bekerja di sudirman, jika saya bertemu saudara ataupun bertemu dengan kawan lama dan mereka menanyakan dimana saya bekerja, dengan cukup mengatakan kata “sudirman” dan reaksi mereka hampir sama, sedikit berdecak kagum dengan profesi saya. Namun benar apa kata pepatah, “Tidak semua hal di dunia itu manis” (entah pepatah dari mana… ^_^), dan saya bersama rekan-rekan satu kantor saya juga mengalami apa yang dikatakan pepatah tersebut.

Hari pertama kita bekerja (setelah kantor saya pindah dari Jl. Rasuna Said ke Sudirman) awalnya berjalan biasa saja sampai akhirnya ketika pulang kantor kami sama-sama mengerutkan dahi karena melihat tiket tagihan parkir motor yang hampir 3x lipat tagihan parkir di kantor lama. Jika dihitung-hitung 1 hari kami harus menghabiskan Rp 12.000 maka dalam 22 hari bekerja kami bisa keteteran.

Sebenarnya permasalahan parkir bisa diatasi apabila perusahaan dapat membackup pengeluaran parkir tiap karyawannya, namun dapat anda bayangkan untuk mengurus berlangganan 1 orang karyawan saja bisa menghabiskan sekitar 180.000 sebulan. Apalagi jika karyawan yang membutuhkan lahan parkir lebih dari 30 orang. Tentunya perhitungan parkir ini harus dihitung matang-matang sebagai pengeluaran yang cukup besar untuk perusahaan dan sayangnya perusahaan saya tidak dapat meng-handle biaya tersebut.haha…nasib.

Akhirnya kami pun memutuskan untuk mencari parkiran yang lebih murah dan terjangkau agar pengeluaran bisa ditekan seminim mungkin (biar bisa buat nabung dan belanja kali ya….:D), dan dapatlah 2 alternatif parkir dimana perhitungan 1 jam adalah Rp 500 dan yang satunya lagi 1 hari Rp 3.000, namun dengan catatan setelah parkir motor kita harus berjalan diatas 100 meter untuk mencapai kantor kita, cukup jauh kan.

Kita lewatkan masalah parkir, lalu faktor kedua adalah tempat makan, di daerah sudirman (kalau kantor saya di antara karet dan setiabudi…gedung sona topas tepatnya) tempat makan cukup banyak namun jarak untuk mencapai tempat makan tersebut cukup jauh ditambah suasana warung-warung tempat makan itu jauh dari istilah cozy……haha. Ada tempat makan di sebelah got dengan kursi memanjang dan memaksa para konsumen berhimpitan seru. Ada 1 tempat makan yang lebih nyaman namun itu di derah warga di belakang gedung perkantoran yang tentunya jaraknya 2x lipat tempat makan amigos (agak minggir got sedikit). Kalau butuh tempat makan yang cozy dan tepat untuk rileks sejenak dari aktifitas kantor, setiap gedung menyediakan sebuah kafetaria namun harganya juga bisa anda bayangkan, 3x lipat makan di amigos.

Yang ketiga adalah jarak, jujur saja lokasi kantor saya cukup dekat bundaran senayan atau ratu plaza namun yang jadi masalah adalah, gedung itu ada di deretan seberang jalan menuju arah bundaran tamrin sehingga untuk mencapai gedung saya harus ambil jalur memutar di dukuh atas, mungkin nasib karyawan-karyawan yang kantornya sejajar dengan gedung saya juga sama, harus ambil jalur memutar yang jauh atau ada 1 jalur alternative melewati area perumahan warga di belakang jajaran gedung namun situasi yang harus dihadapi adalah jalanan yang sempit dan mobil yang melalui jalur tersebut tidak jarang menimbulkan kemacetan. Panjangnya jalur tempuh tentu mengakibatkan cost kita untuk bensin bertambah.

Memang sudirman menjanjikan sebuah kemewahan dalam suasana kerja namun juga ada faktor kemewahan yang sulit kita terima yaitu cost untuk bertahan hidup disana. Bukan maksud untuk pelit atau yang lainnya, namun seorang karyawan yang pandai dalam mengelola keuangan, dengan gaji sebesar apapun harus menekan pengeluaran seminim mungkin agar uang yang tersisa dari pendapatan bulanan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lebih penting. Jika kita (terutama orang-orang yang sedang meniti karir dari bawah) harus mengikuti “kemewahan sampingan” seperti itu tentu kedepannya tabungan pun menipis dan pendapatan kita terpaksa dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak begitu penting.

Jika perusahaan tempat anda bekerja sudah memperhitungkan ketiga faktor diatas maka anda patut bersyukur, namun jika perusahaan anda juga keteteran dalam mengatasi pengeluaran karyawannya maka pintar-pintarlah anda dalam mengatur pengeluaran anda sendiri. Kemewahan itu ada tempatnya dan kita harus jeli dalam menginvestasikan uang kita demi masa depan yang lebih baik.

Sekian sharing saya tentang situasi pekerjaan saya, semoga dapat bermanfaat dalam membantu keseharian anda sang karyawan daerah elit.

Foto From: http://arientw.blogspot.com/

Kegagalan Aksi Para Penyebar Paku

Malam itu Jakarta diguyur hujan…ciee…kayak mau mulai cerpen aja. Haha…

Dua hari sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun ini saya dan pasangan saya pergi ke sebuah mall untuk berbelanja keperluan Ramadhan dan ketika pulang saya memutuskan untuk mencuci motor di tempat jasa cuci motor karena sudah berhari-hari motor terguyur hujan dan jadi kotor.

Jalan yang saya lalui dari mall ke tempat cuci motor tersebut sekitar 2km dan kami harus menempuh komplek deplu yang sedikit gelap dan sunyi ketika malam ditambah lagi ada beberapa kondisi jalanannya yang rusak. Ada beberapa lubang di jalan yang tergenang air yang kami harus lewati dan sulit untuk dihindari karena air yang menggenang menutupi lubang.

Akhirnya sampai ke tempat cuci motor dan saya pun menunggu hingga motor saya selesai dicuci oleh salah satu karyawan tempat cuci tersebut yang kebetulan kali ini motor saya dicuci oleh seorang pria paruh baya.

Setelah selesai mencuci bapak itu memberikan kabar yang cukup mengagetkan saya dan beberapa pelanggan tempat pencucian motor tersebut. Bapak itu memperlihatkan di ban belakang motor saya ada paku menancap dan sulit dikeluarkan, tangan bapak tersebut juga sempat lecet terkena paku ketika sedang mencuci. Saya sudah berusaha mengeluarkan paku tersebut tapi tidak bisa, nampaknya paku tersebut masuk cukup dalam, anehnya ban saya tidak terdengar bocor.
Daripada di tengah jalan paku tersebut menimbulkan kerusakan pada ban saya maka saya mencari tukang tambal ban terdekat dan untunglah ada 1 tempat tambal ban di sebelah tempat cuci motor tersebut.

Akhirnya paku berhasil dicabut dan ini adalah gambar paku tersebut (tanpa rekayasa).


Saya perkirakan panjang paku tersebut mencapai 5 cm dan yang membuat takjub adalah ban dalam saya sama sekali tidak mengalami kebocoran. Paku itu menusuk secara diagonal di daerah ban luar saya, gak tau mukjizat seperti apa sehingga paku ini tidak sampai merobek ban dalam saya.

Ada 2 kemungkinan sebab paku ini bisa menusuk ban belakang motor saya.

  1. Ketika saya melewati komplek deplu dan melewati beberapa genangan air dari jalanan berlubang, ada orang-orang iseng/tukang tambal ban sekitar daerah itu yang meletakkan paku di tempat tersebut.
  2. Yang sempat terfikir tapi kalau diingat-ingat lagi tentang kejanggalan ini sepertinya alasan kedua ini lebih masuk akal. Adalah tukang cuci motor saya yang menancapkan paku tersebut di ban belakang saya. Kenapa saya bisa menduga seperti itu adalah karena mustahil ada paku seperti itu menancap di ban belakang saya dalam perjalanan sekitar 1 km dari komplek deplu sampai ke tempat cuci motor tanpa menggores atau menusuk ban dalam saya. Intinya ini praktek si tukang cuci dan tukang tambal ban di sebelah tempat usahanya agar dapat meraup keuntungan dari pelanggan yang tidak tahu apa-apa seperti saya.
Bagaimanapun kronologis paku itu bisa sampai di ban belakang saya intinya para pelaku yang mencoba jahat terhadap saya akhirnya gagal mensukseskan aksinya, dan kejadian ini memberikan pelajaran berarti untuk saya agar berhati-hati dalam melewati sebuah jalan sepi apalagi jika dalam keadaan hujan karena paku akan dapat tersembunyikan dengan rapi di genangan air. Dan awasi selalu motor anda ketika anda mempercayakan orang untuk memegang motor anda. Waspada atas aksi penebar paku di Jakarta. Terima kasih, semoga ini bisa menjadi pelajaran kita semua.

06 September 2008

Adalah ide buruk apabila programmer diperlakukan seperti ini

Programmer pada dasarnya adalah pekerja seni. Mereka mempunyai banyak kesamaan dengan pekerja seni lainnya seperti pelukis, musisi atau pemain theater. Seorang pekerja seni mempunyai idealisme yang unik pada masing-masing kepribadian. Namun ada beberapa idealisme dan sifat-sifat yang saya dapat simpulkan setelah mengenal banyak programmer dan bekerja sama dengan mereka.

Pada artikel kali ini saya ingin memfokuskan pada lingkungan kerja yang sebagian besar diinginkan programmer agar dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Lingkungan kerja yang baik untuk programmer adalah:
  1. Jauh dari kebisingan orang, artinya programmer mendambakan suasana yang tenang dan damai untuk dapat berfikir dengan baik, mungkin dengan iringan musik klasik atau musik lain yang di setel dalam volume kecil dapat menambah ke-'khusyuk'-an programmer bekerja, terutama pada masa-masa sulit programmer yaitu pada saat memecahkan suatu logika program. Kalau saya pada saat logika program tidak dalam level rumit atau cuma copy-paste script lama ke project yang baru, saya selalu mendengarkan musik hard metal spt slipknot, karena itu merupakan kesenangan tersendiri bagi saya.
    Dan adalah ide yang buruk apabila programmer ditempatkan di suasana yang bising, banyak lalu lalang orang dan banyak telepon masuk, ada orang terima telepon dengan nada yang keras dan kebisingan lainnya.
  2. Keadaan kantor/ruangan yang non-formil, masih membahas seputar suasana kantor, namun ini lebih spesifik karena kedalan formil atau non-formil tidak hanya berlaku untuk suasana kantor saja namun juga perlakuan kantor kepada programmer-programmernya. Pada awal artikel saya nyatakan bahwa programmer adalah pekerja seni, dan pekerja seni sangat jauh dari suasana formil ketika tahap pembuatan karya-nya. Coba tanya sama pelukis atau seniman lainnya apabila mereka sedang melukis atau bekerja mau gak mereka disuruh pakai pakaian rapih, rambut disisir dengan rapi dan duduk dengan manis...jawabannya....OGAH. ^_^
    Khusus untuk programmer, adalah ide yang buruk apabila programmer disuruh pakai dasi, baju kemeja harus selalu rapi, sepatu tetap dipasang di kaki, duduk yang manis dan jangan ribut. Duh, itu sama saja neraka dunia.
  3. Tempatkan programmer pada wadah yang sama, artinya programmer akan merasa senang apabila orang yang duduk di samping dia adalah orang dengan pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengannya sehingga dia bisa saling sharing dan becanda gurau ala programmer. Soalnya kadang-kadang kalau lagi pusing programmer sering ngomong-ngomong yang gak jelas dan kasian kan kalau gak ada yang tanggapin atau gak ada yang mengerti dia. Usahakan ada ruangan khusus untuk programmer web, ada ruangan khusus untuk programmer aplikasi, khusus untuk designer web dan lain-lain demi terciptanya keselarasan kerja.
    Dan adalah ide yang buruk apabila sebelah programmer ditempatkan orang marketing...kayaknya saya gak usah terusin deh... ^_^
  4. Mempunyai manager yang mengerti benar keinginan programmer, adalah hal yang sulit untuk dapat memanage sekumpulan programmer agar dapat bekerja dengan maksimal, oleh karena itu saya cukup salut dengan tokoh-tokoh manager IT di Indonesia yang mampu memanage resource programmer-nya untuk bekerja dengan baik walaupun manager tersebut background-nya buka seorang IT. Programmer mempunyai cara berfikir sendiri untuk menilai atasannya apakah baik atau tidak dengan melihat cara manager tersebut memperlakukan dirinya. Adalah tugas manager dalam mengelola project, dan seorang manager juga harus mempunyai trick khusus dalam menyalurkan ide kepada para programmer-programmernya. Cara halus adalah cara yang paling disukai oleh para programmer, maksudnya adalah sesekali manager datang ke kursi kerja programmer dan menanyakan pekerjaannya dengan nada santai. Lalu katakan sebuah ide dengan nada tidak memaksa dan gambarkanlah bahwa jika ide itu terealisasi maka karya si programmer akan makin hebat, dengan gambarana seperti itu programmer pun akan terpacu untuk merealisasikan ide manager tersebut karena dengan makin bagusnya karya si programmer akan menambah kebanggaan sendiri pada insan pekerja seni ini.
    Sekali lagi, adalah ide yang buruk apabila ketika programmer sedang berfikir keras memecahkan program, si manager lalu meminta dia datang ke ruangannya dan mendiskusikan ide manager tersebut. Ada 2 hal yang akan terjadi disini, pertama adalah program yang sedang dikerjakan akan buyar dan butuh waktu untuk kembali ke jalur konsentrasi sebelumnya, kedua adalah berkurangnya respect programmer kepada manager yang memperlakukannya seperti itu. Bagi programmer perlakuan itu dinilai ‘semena-mena’ karena manager telah mengganggu masa pencapaian kenikmatan dalam bekerja....wuih....
Demikian artikel saya tentang keinginan seorang programmer yang ingin diperlakukan dengan baik pada suasana kerja-nya, semua saya rangkum berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman rekan-rekan saya sesama programmer.

Semoga perusahaan yang membaca ini dapat berkaca diri agar dapat memaksimalkan potensi pekerjaan para programmer-nya dan bagi programmer yang membaca ini juga saya harap dapat memberikan saran dan kritikan kepada perusahaan agar lebih meningkatkan kenyamanan anda pada saat bekerja.

Ok, untuk rekan sesama programmer...ada tambahan? ^_^


Best regards, Chandra Jatnika

05 September 2008

Tips menjalani puasa untuk orang kantoran

Ramadhan tahun ini merupakan ramadhan yg cukup spesial buat saya, karena ini pertama kalinya saya menjalani rutinitas kantor selagi ramadhan. Pada tahun-tahun sebelumnya saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena pekerjaan yang saya lakukan adalah programmer freelance, sekali-kali ya saya berpanas-panasan naik motor untuk menuju tempat client tapi itu gak masalah selagi ada fee-nya.hehe :D

Tapi ternyata hari-hari pertama ramadhan kali ini terasa cukup berat bagi saya, bayangkan saja setelah sahur jam 4.25 lalu kita harus bisa berangkat kerja jam 7.30 dari rumah menuju kantor. Kalo gak cukup tidur nanti di kantor bisa kuyu gk bersemangat. Klo tidur nanti bangunnya susah dan males-malesan ke kantor.

Ternyata permasalahannya saya dapat atasi setelah mendapat beberapa masukan dari pasangan saya. Intinya seorang karyawan memang membutuhkan istirahat yang cukup untuk aktifitas kesehariannya. Jadi intinya kita harus cukup tidur.

Untuk mensiasatinya ada 2 pilihan yaitu:
1. Tidur malam dipercepat dan pagi gak usah tidur lagi.
2. Tidur malam normal tapi pagi tidur lagi.

Kalau saya milih pilihan kedua karena kalau tidur malam dipercepat saya susah untuk memjamkan mata karena terbiasa tidur malam dan hasil akhirnya sama saja, gara-gara susah tertidur kita jadi bengong di atas tempat tidur dan baru akan tidur 1-2 jam selanjutnya. Sama aja bohong kan. ^_^

Jadi keseharian sy adalah tidur jam 10, atau jam 11an. Lalu bangun jam 3.30 untuk siap-siap sahur, usahakan jam 4.10 sudah selesai menyantap sahur dan kita tinggal menunggu adzan subuh sambil menunggu sebagian makanan selesai dicerna perut kita. Lalu pada jam 5 saya tidur lagi sampai jam 7 bangun dan bersiap untuk berangkat kerja.

Ada 1 tips ampuh untuk mengatasi perasaan yang malas-malasan ketika pagi-pagi bangun dan bersiap bekerja yaitu mandi sebelum tidur di waktu subuh. Karena dengan mandi badan kita akan segar dan apabila dibawa tidur ketika bangunnya badan kita tidak dalam keadaan lemas karena pori-pori tubuh kita masih terasa segar dan pikiran kita juga fresh karena kepala sudah terbasuh air. Dan yang saya rasakan ketika bangun pagi-pagi adalah tidak ada beban harus mandi, siap-siap dll karena saya kan tinggal cuci muka dan ganti pakaian saja untuk mempersiapkan diri ke kantor. Jadi beban mandi sudah tercover dan gak usah sy pikirkan ketika bangun di pagi hari.

Sekian tips dari saya untuk rekan kantoran yang lagi adaptasi dengan aktifitas hariannya dan kewajiban ramadhan. Semoga bisa membantu...mungkin ada saran tambahan???