10 Oktober 2008

Berjalan Dengan Tegap

Malam ini tiba-tiba saya teringat kembali ada kenangan masa kecil saya dimana saya selalu dimarahi oleh ayah saya ketika beliau melihat cara saya berjalan.
“Cowok tuh klo jalan jangan loyo...jalan yang tegap...yang gagah!!!” itulah sekilas omelan ayah saya kepada saya yang kala itu menginjak usia SMP kelas 3 dan sejak saat itu sampai saya SMA dia selalu komplain dengan cara saya berjalan.
Akhirnya sekarang saya paham betul makna dari nasihat ayah saya, ternyata beliau telah mengajarkan dasar-dasar bersikap sebagai seorang Lelaki. Ya, seorang lelaki harus berjalan dengan tegap. Ada 3 hal penting yang mendasari cara bersikap seperti itu menurut saya, yaitu:
  • Berjalanlah yang tegap, jangan biarkan kau terlihat lemah di depan orang lain.
  • Berjalanlah yang tegap, jangan biarkan orang lain meremehkan dirimu.
  • Berjalanlah yang tegap, jangan biarkan dirimu tidak menghargai dirimu sendiri.
  • Berjalanlah yang tegap, tunjukkan pada dunia bahwa kau adalah Lelaki yang kuat.
Itulah sekilas makna positif dari berjalan dengan tegap, mungkin ada kalanya anak laki-laki saya di masa depan akan saya nasihati juga seperti itu, karena memang benar, seorang lelaki harus Berjalan Dengan Tegap. Apa anda juga sependapat seperti saya?

05 Oktober 2008

Mudik Cerdas

Akhirnya lebaran berlalu juga dan sekarang saatnya menjalani aktifitas sehari-hari. Rasanya lebaran kemarin utk saya berlalu begitu cepat, gak kayak lebaran-lebaran sebelumnya karena di kampung halaman (bandung + garut) waktu saya cukup singkat.
Bicara soal pulang kampung, pasti ada 1 hal yang menjadi brand...yaitu macet. Setiap orang yang mudik pasti pernah merasakan macet, namun dari 3 tahun belakangan keluarga saya termasuk beruntung karena tidak harus mengalami macet ketika mudik maupun balik ke jakarta. Sebenarnya gak bisa dibilang beruntung sih tapi kami cukup cerdas mensiasati kemacetan.
3 tahun belakangan kami selalu mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampung halaman pada H+1 dini hari, sekitar jam 3 sebelum subuh kami sudah berangkat, alhasil kami tidak menemukan kemacetan di jalan, dan waktu tempuh dari jakarta ke bandung yang biasanya mencapai 5 jam sekarang menjadi 3 jam kurang.
Setiap lebaran saya dan keluarga juga meneruskan perjalanan ke garut tempat buyut saya tinggal, dan jika ingin ke garut harus melalui jalur legenda yaitu....NAGREK.... setiap tahun nagrek selalu diberitakan macet total. Tapi tidak untuk keluarga saya, 3 tahun belakangan nagrek dilalui dengan mudahnya...rahasianya ya sama...berangkat pagi2 buta.
Sekarang tinggal pilih mau berangkat santai dan terkena macet atau berangkat sedini mungkin dan lancar sampai ke tujuan??