08 Januari 2009

10 Hal yang Tak Bisa Dibeli dengan Uang

Kita sering membicarakan tentang uang, bagaimana mendapatkan banyak uang, bagaimana mengatur pengeluaran, berapa yang ditabung, serta diinvestasikan di mana. Kita sibuk merencanakan, memikirkan, dan mengkhawatirkan uang yang kita miliki, sehingga seolah-olah uang adalah hal yang paling penting di dunia.

Uang memang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat kita bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika kita tak memilikinya. Tetapi sepenting-pentingnya uang, sebanyak apa pun pundi-pundi uang Anda, ada hal-hal yang tak bisa dibeli olehnya.

1. Kehilangan waktu
Uang tak akan mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tak akan pernah kembali. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang Anda pada orang tercinta, sebelum waktu itu berlalu.

2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya klise, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat Anda merasa senang karena bisa membiayai liburan, membeli elektronik terkini, atau mobil paling cepat. Tapi setumpuk uang tak kan pernah bisa menghadirkan kebahagiaan yang nyata yang berasal dari dalam hati kita. Kebahagiaan jenis ini hanya datang dari hubungan yang membahagiakan serta dukungan dan cinta dari keluarga.

3. Kebahagiaan Anak
Untuk memberikan sandang dan pangan yang layak kepada buah hati memang dibutuhkan uang. Tapi uang tak bisa memberikan rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik, serta kepandaian, pada anak-anak. Hal itu merupakan buah dari waktu dan perhatian yang Anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang Anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi beberapa aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan uangnya.

4. Cinta
Ini satu hal klise lainnya, cinta tak bisa dibeli dengan uang, tapi akuilah hal itu benar. Dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman, dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

7. Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

SUMBER: KOMPAS.COM

07 Januari 2009

Menjadi Programmer Yang Manusiawi

Pekerjaan sebagai programmer memang sedikit menggiurkan apalagi bagi mahasiswa yang baru lulus kuliah atau sedang ingin mencari pengalaman bekerja. Saat ini programmer sangat dibutuhkan di banyak perusahaan maju atau perusahaan yang sedang berkembang. Tentunya kebutuhan akan tenaga kerja programmer ini dikarenakan semakin memasyarakatnya teknologi informasi di kehidupan sehari-hari.

Seperti kita tahu, setiap pekerjaan pasti ada resikonya dan tidak terkecuali programmer. Programmer yang pada kesehariannya rentan dihinggapi rasa stress karena jadwal deadline yang ketat biasanya sering 'mendedikasikan' waktu pribadinya untuk pekerjaan kantor. Kebiasaan yang menurut para programmer ini adalah hal yang 'biasa' jika terus dibiarkan maka akan menjadi kebiasaan yang buruk bagi diri sendiri.

"Kita bekerja untuk hidup bukan hidup untuk bekerja", itulah prinsip dasar yang saya emban ketika saya memutuskan untuk menjadi programmer setelah saya lulus kuliah. Hidup jangan di sia-siakan dengan hanya menghabiskan waktu di kantor atau di depan komputer, lihat ke sekitar bahwa banyak hal yang bisa anda nikmati di dalam hidup ini yang tidak bisa anda dapatkan di kantor atau di depan komputer anda. Anda butuh waktu untuk berlibur, melihat pemandangan alam, mencoba-coba jenis makanan yang enak dan yang paling penting adalah menjalin hubungan dengan orang lain.

Kita membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup, itu yang sampai saat ini saya terapkan dalam hidup saya. Walaupun sehebat apapun seseorang tapi tanpa bantuan orang lain tentunya dia bukan apa-apa. Kita membutuhkan orang lain untuk belajar, untuk bekerja sama dan untuk mendapatkan motivasi hidup lebih baik. Saya biasa luangkan waktu bersama teman-teman dan pasangan saya ketika pekerjaan kantor sudah saya selesaikan, salah satu tujuannya adalah pencarian semangat kembali untuk dapat bekerja lebih maksimal keesokan harinya. Ya, dengan bersosialisasi dan me-'manusiawi'-kan diri anda, maka anda akan serasa benar-benar hidup, hidup anda tidak terkekang dengan pekerjaan anda, namun andalah yang menjadi control untuk semua masalah pekerjaan anda.

Bekerjalah semaksimal mungkin pada jam kerja yang di tentukan, apabila dibutuhkan lembur, maka lemburlah dan manfaatkan menit per menit waktu lembur anda dengan baik sehingga pekerjaan anda selesai, lalu pulanglah dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar anda, teman, keluarga dan pasangan anda. Jadikan hidup ini lebih hidup, nikmatilah hidup karena hidup anda hanya anda yang berhak mengaturnya. Semoga bermanfaat...