07 Februari 2009

Tips Mengatasi Jenuh Untuk Programmer

Jenuh adalah sifat manusia yang kebanyakan orang sudah pernah mengalaminya. Entah itu jenuh terhadap pekerjaan, pasangan atau kehidupan sehari-hari. Tapi pada artikel kali ini saya coba fokuskan pada rasa jenuh yang sering menghinggapi para programmer.

Kebanyakan rasa jenuh yang dialami programmer adalah jenuh terhadap pekerjaan atau bisa dibilang juga jenuh coding. Ini bukan hal yang aneh kok, malah ini sangatlah manusiawi. Menurut saya seorang manusia dalam hidupnya membutuhkan warna dalam setiap kegiatannya demi mendapat petualangan dan pengalaman baru, kalau terus-terusan melakukan hal yang sama setiap hari tentu rasa jenuh akan datang. Tapi kasusnya kalau programmer jenuh coding bisa kacau jadinya, program bisa gak kelar dan project bisa terhambat, bagaimana cara mengatasinya?

Sesuai pengalaman saya pribadi, saya sering mengalami jenuh coding. Lalu yang saya lakukan adalah mencari kegiatan baru seperti main games, olahraga atau jalan-jalan entah kemana. Tapi selama ini yang paling menghambat itu adalah pelarian jenuh ke games komputer. Rasanya saya gak bisa lepas dari suatu permainan kalau belum benar-benar mahir sampai-sampai pekerjaan saya pun terlupakan.

Namun akhirnya saya menemukan cara agar bisa terhindar dari belenggu jenuh dan pelarian ke games tersebut yaitu "Sebisa dan Sesingkat Mungkin saya Harus Bermain Sepuas-puasnya pada Games tersebut". Dengan cara itu rasa penasaran saya terhadap games itu pun akan terpuaskan dan lambat laun saya akan menemukan perasaan jenuh terhadap permainan itu.

Intinya adalah sesegera mungkin anda harus menemukan rasa jenuh pada kegiatan pelarian anda. Dengan waktu yang sesingkat mungkin temukan rasa jenuh tersebut. Rasa jenuh pada kegiatan tersebut akan membuat anda bersemangat untuk melakukan kegiatan utama anda yaitu pekerjaan anda dan anda siap bekerja dengan semangat yang baru.

Semoga tips-nya berguna... ^_^

06 Februari 2009

Kunjungan Saya Ke Depo Container Tanjung Priok




Tak terasa saya sudah bergelut hampir 4 bulan di bidang Teknologi Informasi yang mengurusi industri pelayaran di Indonesia. Namun menguasai sistem pelayaran secara aplikasi bukan berarti saya mengerti benar tentang industri pelayaran, lagipula bisa dibilang aplikasi yang saya dan tim buat belum mencakupi 5% dari keseluruhan industri pelayaran. Bukannya berusaha merendah namun pada kenyataanya industri pelayaran di Indonesia memang sangat luas cakupannya.



Berbahagialah saya pada hari (6 feb 09) ini saya diberi kepercayaan untuk berkunjung di tempat penyimpanan sementara (Depo) Container. Container yang saya maksud adalah sebuah tempat penyimpanan (berbentuk kotak) untuk barang-barang yang akan di eksport/import melalui pelabuhan. Container tersebut lalu akan diangkut kapal/vessel ke tempat tujuan. Pada awalnya di pikiran saya Depo itu tempat yang kecil dan hanya memuat beberapa puluh container namun saya salah kali ini, Container yang ada pada Depo ternyata berjumlah ratusan dan mungkin bisa ribuan karena saya tidak menjelajahi Depo ini secara menyeluruh pada hari ini.



Akhirnya saya mulai memahami mengapa sistem analis saya di kantor selalu teliti akan data-data yang diolah di aplikasi karena satu kesalahan kecil dalam pengolahan data akan berakibat fatal bagi bisnis pelayaran ini, semua terbukti karena di lapangan saya melihat sendiri dan diceritakan langsung oleh para ahlinya betapa Container-container yang ada disini sangat diperhitungkan pendataannya, bahkan pada saat penyusunan Container juga ada perhitungan secara detail dan pengolahan data yang harus teliti. Semoga dari hari ini saya juga akan lebih teliti lagi dalam membuat program agar data dapat diolah dengan baik.

Akhir kata saya cuma bisa berbangga karena saya dapat menjadi saksi dari kemajuan industri pelayaran di Indonesia. Indonesia negara yang didominasi oleh lautan oleh kerena itu industri pelayaran adalah sektor yang cukup potensial bagi negara ini dan sepanjang jalan saya dari kantor menuju Depo saya menyaksikan betul betapa aktifnya pergerakan industri pelayaran di pelabuhan, melebihi aktifitas di kantor-kantor saya sebelumnya. Bravo industri pelayaran Indonesia. Indonesia teruslah maju!

Aku Tak Ingin Menjadi Astronot Lagi

Sejak kecil aku sangat mengagumi dunia Luar Angkasa.

Penasaran rasanya ingin melihat dari jarak dekat planet-planet yang berdekatan dengan bumi.

Setiap malam aku ke loteng memandangi indahnya bintang yang melukis kegelapan malam.

Andai saja aku dapat lebih dalam mengenal kalian wahai bintang.

Aku pun mulai mengukir cita-citaku di masa depan untuk menjadi seorang Astronot.

Hingga akhirnya aku beranjak dewasa aku menemukan Dia...

Dia adalah bintang terindah yang tidak aku temui pada setiap malam aku meratapi langit.

Dia bukan salah satu planet di tata surya namun dia berhasil mengelilingi hatiku dalam waktu yang singkat.

Luar Angkasa membawa aku bermimpi untuk menjadi Astronot.

Namun pertemuanku dengan Dia mengurungkan niatku menjadi Astronot.

Karena Bintang Terindah Sudah Aku Temukan Dan Dapat Aku Genggam Selalu Dalam Hidupku Selamanya... Nama Bintang Itu "Sinta Valentina", I Love U my Beautiful Star...

"Di dedikasikan untukmu yang selalu mengisi hidupku dengan cinta"